Ubi Kayu Unggul untuk Bioetanol
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanman Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Ubi kayu atau singkong (Mannihot esculenta) berasal dari Brazil,
Amerika Selatan, dan pada awal abad ke-17 dibawa ke Asia oleh pedagang Spanyol
dari Mexico ke Philipina yang akhirnya menyebar di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Ubi kayu merupakan makanan pokok di beberapa negara Afrika. Di
samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai bahan baku
industri dan pakan ternak. Umbinya mengandung air sekitar 60%, pati 25-35%,
serta protein, mineral, serat, kalsium dan fosfat. Ubi kayu merupakan sumber
energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum. Ubi
kayu mudah ditanam di mana saja, kapan saja di seluruh wilayah Indonesia. Ubi
kayu merupakan tanaman yang dapat menjadi sumber bahan baku pengembangan bahan
bakar nabati (BBN) yaitu bioetanol. Etanol lebih dikenal sebagai etil alkohol
berupa bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung
karbohidrat (pati) seperti ubi kayu. Keuntungan penggunaan bioetanol adalah
mampu menurunkan emisi CO2 hingga 10% dan kombinasi antara bioetanol dan bensin
dapat menaikkan prestasi mesin dan menurunkan kadar sulfur dan asap, dan dengan
campuran dalam bensin sebanyak 10%, dapat kompatibel terhadap segala kendaraan.
Bioetanol adalah etanol yang diperoleh dari proses fermentasi bahan baku yang
mengandung pati seperti ubi kayu. Sebagai bahan bakar, bioetanol dapat
digunakan sebagai campuran (5 - 10%) BBM tanpa perlu memodifikasi mesin
kendaraan dan bioetanol juga memilki kelebihan dibanding BBM karena sumbernya
terbarukan dan memiliki nilai oktan tinggi sehingga proses pembakaran menjadi
lebih sempurna.
Ubi kayu varietas Litbang UK 2 merupakan varietas unggul ubi kayu yang
telah berhasil dirakit oleh peneliti Badan Litbang Pertanian di Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Litbang UK 2 merupakan turunan
persilangan terbuka dari tetua betina MLG 10.006. Deskripsi varietas Litbang UK 2 adalah: umur panen
9 – 10 bulan, potensi hasil 60,37 ton/ha, rata-rata hasil 42,22 ton/ha; warna
batang muda hijau, warna batang tua coklat gelap keabu-abuan, tipe percabangan
tidak bercabang; warna daun muda hijau muda sedikit kecoklatan, warna daun tua
hijau, warna tangkai daun bagian atas kombinasi antara merah dan hijau muda,
warna tangkai daun bagian bawah kombinasi antara merah kehijauan dan hijau
muda; warna kulit luar umbi coklat, warna kulit dalam umbi kuning
kecoklatan/krem, warna daging umbi putih, ukuran umbi sedang. Sifat lain
varietas yang tidak bercabang ini adalah kandungan HCN-nya 31 ppm berat basah.
Litbang UK 2 cocok untuk bahan bioetanol. Jika varietas lain membutuhkan lebih
dari 5 - 6 kg umbi untuk menghasilkan 1 liter bioetanol (96%), Litbang UK 2
cukup dengan 4,25 kg umbi saja. Berdasarkan perhitungan, Litbang UK 2 mampu
menghasilkan rata-rata 100 ribu liter bioetanol untuk luasan satu hektar. Pada
kondisi optimal potensinya mencapai sekitar 140 ribu L/ha.
Keunggulan lain yang dimiliki varietas ini adalah ketahanannya
terhadap hama penyakit. Litbang Uk 2 agak tahan terhadap serangan tungau dan
agak tahan terhadap penyakit busuk akar/umbi (Fusarium spp).
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar