Kenali Gejala Penyakit Antraknosa Tanaman Sorgum
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanman Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Penyakit antraknosa pada tanaman sorgum disebabkan oleh cendawan
Colletrotichum graminicola. Gejala penyakit ini pada awal infeksi berupa
bintik-bintik kecil dan mengalami pelukaan sampai 5 mm, bintik kemudian
membesar dan menyatu berwarna ke merah-merahan sampai keunguan atau kekuningan,
kemudian daun menjadi layu. Infeksi awal terjadi pada daun bagian bawah,
kemudian menyebar ke bagian atas dan juga pada batang serta tangkai malai.
Kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit antraknosa pada tanaman sorgum
dapat mencapai 50%. Cendawan ini mampu bertahan hidup selain pada tanaman
sorgum juga pada tanaman inang yang lain atau pada jaringan tanaman yang telah
mati. Spora cendawan Colletotrichum dapat menyebar melalui angin atau percikan
air hujan dan jika spora jatuh/menempel pada inang yang cocok, dan didukung
oleh kondisi lingkungan sesuai, maka cendawan akan berkembang dengan cepat.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan rotasi
pertanaman dengan tanaman lain disamping penggunaan varietas tahan. Selain itu
Sanitasi lingkungan di sekitar pertanaman sorgum juga perlu mendapat perhatian.
Apabila metode pengendalian diatas tidak berhasil maka direkomendasikan
menggunaan fungisida yang efektif.
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar