Kacang Hijau VIMA 2 Lahir Untuk Antisipasi Kekeringan
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanman Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi
maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim.
Perubahan iklim tersebut mendorong peningkatan suhu bumi yang telah dan
akan merubah kondisi iklim global, regional dan lokal. Perubahan iklim diyakini akan berdampak
terhadap berbagai aspek kehidupan dan sektor pembangunan, terutama sektor pertanian,
dan dikuatirkan akan mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi
pertanian, terutama tanaman pangan.
Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam
sistem fisik dan biologis seperti
peningkatan intensitas badai tropis, perubahan pola presipitasi, salinitas air
laut, perubahan pola angin, masa reproduksi hewan dan tanaman, distribusi
spesies dan ukuran populasi, frekuensi serangan hama dan wabah penyakit. Salah satu dari dampak perubahan iklim adalah
kekeringan. Pada akhir musim hujan di
lahan kering maupun tadah hujan, kekurangan air
(kekeringan) menyebabkan tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik. Komoditas kacang hijau relatif lebih mampu
tumbuh dan berproduksi dalam kondisi kering, sehingga dapat meningkatkan indeks
pertanaman dan mampu meningkatkan penghasilan petani.
Kacang hijau dengan karakteristik umurnya yang genjah dan hasil
tinggi, potensial untuk dikembangkan baik di lahan sawah maupun di lahan
kering. Pada lahan kering, kacang hijau biasa ditanam sesudah padi gogo atau
jagung. Pada daerah-daerah dengan
keterbatasan tenaga kerja, varietas kacang hijau yang memiliki karakteristik
masak serempak menjadi sangat penting. Salah satu varietas unggul kacang hijau
Balitbangtan, varietas Vima 2, memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
memiliki produktivitas di atas varietas
Kutilang dan Vima 1, dengan potensi hasil mencapai 2,44 t/ha dan
rata-rata hasil 1,80 t/ha, berumur genjah (56 HST), masak serempak, terindikasi
toleran terhadap serangan thrips pada fase generatif karena bunganya tidak
mudah rontok dan berhasil membentuk polong. Varietas Vima 2 dapat dikembangkan
di beberapa daerah yang sebagian besar menyukai kacang hijau yang berwarna
hijau mengkilap, misalnya di beberapa daerah di Jawa Timur, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi. (MWT)
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar