Jagung Manis Lebih Rentan Serangan Hama
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanman Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Secara umum hama penyebab penggerek batang pada jagung manis sama
dengan pada jagung pakan (seperti Bima, Bisi, Pioneer) yaitu Spesies Ostrinia
furnacalis dan Helicoverpa armigera. Namun yang membedakan adalah kerentanan
tanaman terhadap serangan hama ini dimana jagung manis lebih rentan terserang
dibandingkan jagung pakan.
Hama penggerek batang jagung umumya disebabkan oleh serangga dari
Spesies Ostrinia furnacalis. Hama ini
menyerang pada semua bagian tanaman jagung dan pada serangan berat kehilangan
hasil dapat mencapai 80%. Larva yang baru menetas berwarna putih kekuningan,
makan berpindah-pindah. Larva muda makan pada ujung bunga jantan/malai, dan
setelah instar lanjut akan menggerek batang jagung. Gejala serangan hama ini
berupa lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan atau
pangkal tongkol sehingga batang dan tassel mudah patah.
Hama penggerek batang pada tanaman jagung manis dapat dikendalikan
melalui: 1) kultur teknis dan 2) Penggunaan insektisida kimiawi. Pengendalian
dengan kultur teknis diantaranya: 1) waktu tanam yang tepat, 2) rotasi tanaman
jagung dengan kacang-kacangan atau umbi-umbian seperti kacang tanah, ubi jalar,
3) model pertanaman tumpangsari misalnya jagung manis-kedelai atau jagung
manis-kacang tanah, dan 4) apabila serangan terjadi setelah bunga jantan/malai
muncul maka lakukan pemotongan sebagian bunga jantan untuk mencegah penularan
hama ke batang tanaman.
Pengendalian dengan menggunakan insektisida harus dilakukan secara
hati-hati. Gunakan insektisida yang mengandung bahan aktif karbofuran seperti
Furadan. Cara penggunaan adalah dengan memberikan 4-5 butir furadan pada pucuk
daun pada umur tanaman antara 30-40 hari.
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar