Kamis, 06 November 2014

Jagung Manis Lebih Rentan Serangan Hama



Jagung Manis Lebih Rentan Serangan Hama
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Secara umum hama penyebab penggerek batang pada jagung manis sama dengan pada jagung pakan (seperti Bima, Bisi, Pioneer) yaitu Spesies Ostrinia furnacalis dan Helicoverpa armigera. Namun yang membedakan adalah kerentanan tanaman terhadap serangan hama ini dimana jagung manis lebih rentan terserang dibandingkan jagung pakan.

Hama penggerek batang jagung umumya disebabkan oleh serangga dari Spesies Ostrinia furnacalis.  Hama ini menyerang pada semua bagian tanaman jagung dan pada serangan berat kehilangan hasil dapat mencapai 80%. Larva yang baru menetas berwarna putih kekuningan, makan berpindah-pindah. Larva muda makan pada ujung bunga jantan/malai, dan setelah instar lanjut akan menggerek batang jagung. Gejala serangan hama ini berupa lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan atau pangkal tongkol sehingga batang dan tassel mudah patah.

Hama penggerek batang pada tanaman jagung manis dapat dikendalikan melalui: 1) kultur teknis dan 2) Penggunaan insektisida kimiawi. Pengendalian dengan kultur teknis diantaranya: 1) waktu tanam yang tepat, 2) rotasi tanaman jagung dengan kacang-kacangan atau umbi-umbian seperti kacang tanah, ubi jalar, 3) model pertanaman tumpangsari misalnya jagung manis-kedelai atau jagung manis-kacang tanah, dan 4) apabila serangan terjadi setelah bunga jantan/malai muncul maka lakukan pemotongan sebagian bunga jantan untuk mencegah penularan hama ke batang tanaman.

Pengendalian dengan menggunakan insektisida harus dilakukan secara hati-hati. Gunakan insektisida yang mengandung bahan aktif karbofuran seperti Furadan. Cara penggunaan adalah dengan memberikan 4-5 butir furadan pada pucuk daun pada umur tanaman antara 30-40 hari.

Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar